Minggu, 09 November 2014

Menghadapi Pencopet "berkedok" Pengamen

Pernah KECOPETAN ?

Cukup dijawab dalam hati saja yaa, karena saya yakin rasanya pasti ngenes saat barang kita raib diambil orang.

Bagi orang-orang yang sering bepergian dengan menggunakan kendaraan umum, macam bus, kereta, dll nya harus sangat waspada terhadap barang-barang yang kita bawa, karena lengah sedikit saja, bisa-bisa barang tersebut akan langsung "berpindah tangan" alias diambil orang.


Kali ini, saya mau "sharing" sedikit tentang beberapa kejadian yang saya alami, dan Alhamdulillah saya pun menemukan solusi "cerdik" yang In sya Allah bisa mencegah terjadinya kasus kecopetan tersebut di kemudian hari. Yuk disimak !


KRONOLOGIS KEJADIAN
Beberapa waktu lalu, sepulang dari kantor dan singgah di terminal Blok M untuk berganti bus, (tidak ada maksud untuk menjelekkan suatu tempat, tapi memang pada kenyataannya sering juga terjadi disana) saya langsung mengambil bus 610 jurusan Blok M - Pd.Labu, dan dengan alasan agar bus cepat jalan, saya ambil di dekat pintu keluar peron.

Tidak lama saya duduk, masuklah 4 orang pemuda, dimana keempatnya memakai topi dan mengucapkan kata-kata yang pastinya sering anda dengar :

 "Lapar Tuan Lapar Nyonya, Bapak Ibu, Mas-mas, Mbak-mbak sekalian, kedatangan kami disini tidak ingin berbuat keonaran, bla bla bla kami berharap dibalik kerapihan anda sekalian masih tersimpan jiwa-jiwa sosial bagi kami anak-anak jalanan. Bukan kesombongan anda yang kami butuhkan, melainkan uluran tangan anda, apalah artinya seribu-dua ribu, tidak akan membuat anda jatuh miskin, lebih baik kami meminta daripada kami harus menodong anda !! "


merasa sering mendengar kalimat tersebut saat naik bus kota ?

Tak lama, mereka pun akan langsung menyodorkan topi untuk meminta uang anda dan uniknya keempat pemuda tersebut secara beurutan menengadahkan topi kepada anda, bahkan mereka meletakannya hampir mengenai wajah.


Saya pun sudah memberi uang receh yang saya punya, karena saya paham orang-orang seperti ini jika tidak diberi tidak akan langsung pergi tanpa berusaha keras dulu (memaksa).
Anehnya, mereka pun tidak kunjung pergi meskipun sudah saya beri uang.


Barulah, setelah mereka pergi, dan akan membayar ongkos bus, saya menyadari bahwa uang yang terdapat di saku kiri saya sudah raib dicopet oleh mereka. Satu yang saya ingat, ternyata topi-topi yang mereka sodorkan ke muka itulah yang mereka gunakan sebagai kamuflase untuk menutupi gerakan tangannya saat merogoh atau membuka retsleting tas kita.


Kejadian kedua, masih di terminal yang sama, kejadiannya baru kemarin tanggal 8 November 2014 saat saya pulang dan memang harus melewati terminal Blok M. 
Setelah saya naik Bus 72 jurusan Blok M - Lebak Bulus, lagi-lagi masuk 2 pemuda dengan menggunakan modus yang sama, tapi Alhamdulillah kali ini tidak ada barang saya yang hilang, tapi hanya retsleting yang terbuka sedikit.


Ini ciri-ciri mereka agar anda bisa lebih waspada  :

1. Umumnya berkelompok, selalu 2-4 orang
2. Bergaya seperti anak punk, baju compang camping, celana ketat, terdapat tindikan dan tatto dalam jumlah banyak, namun terkadang bisa juga memakai kemeja flanel motif kotak-kotak
3. Tidak memakai gitar (karena memang niat mereka bukan ngamen, tapi MENCOPET )
4. Seluruhnya memakai topi


SOLUSI
Serba salah memang jika kita melihat modus kejahatan baru ini, "pencopet berkedok pengamen/orator". Mungkin anda akan sempat berpikir, "Jika saya bawa kendaraan pribadi malah bikin macet, terjebak macet dll, sedangkan naik kendaraan umum malah keamanan tidak terjamin"


Kabar baiknya, saya punya solusi yang bisa membuat mereka "mati kutu" saat akan menjalankan aksinya, trik ini bisa ditiru oleh siapa saja, dan tidak perlu menghabiskan energi sedikitpun saat berhadapan dengan mereka.

Saya tegaskan, kita tidak perlu melawan mereka dengan meneriaki atau menggunakan kekerasan untuk mengusir mereka, karena percayalah, saya yakin itu bukanlah pilihan bijaksana.

Sejenak, jika anda beruntung mungkin mereka akan merasa malu dan langsung keluar, namun jika anda sial, bisa saja mereka memanggil komplotannya untuk mencegat anda suatu saat di jalan dan menimbulkan masalah bar (Saran saya, ga usah nyari masalah deh sama orang-orang kayak gini, ga penting !! )


Cara mengatasinya, jika anda betul-betul tidak ingin berjumpa dengan mereka, dan jika anda berniat naik bus seperti metro mini 610, 72, 69, 74, 71, saya sarankan anda jalan sedikit hingga mencapai taman sepeda yang terletak di depan pintu masuk Blok M Square, dan langsung naik dari sana, karena umumnya mereka hanya "beroperasi" dari dalam terminal hingga bus akan berangkat.


Namun jika apesnya anda harus naik bus di depan terminal dan bertemu dengan mereka, silahkan trik sederhana ini dicoba..


Carabiner ukuran kecil
Pernah lihat benda mungil di atas? 
Ya, itu adalah CARABINER, salah satu alat yang digunakan oleh para pendaki untuk kegiatan panjat tebing.
Saat ini Carabiner sangat mudah didapat, anda dapat menemukannya di berbagai toko perlengkapan Outdoor dengan harga yang relatif terjangkau, dan pastikan beli yang ada "kuncinya" biar makin oke. Jangan lupa, beli yang ukuran kecil saja agar tidak terlalu mencolok. hehe


Bagaimana cara menggunakannya?
Anda dapat menggunakan alat tersebut di tas bagian depan tas, atau pun tempat-tempat dimana anda menyimpan barang-barang penting seperti dompet, handphone dan barang-barang penting lainnya


Teknisnya, buka kunci Carabiner dengan memutarnya seperti sekrup dan masukkan ke dalam lubang retsleting anda.
Misalnya, pada tas saya pribadi, saya letakkan pada retsleting tas bagian depan, karena memang itu bagian yang paling mudah dibuka oleh para pencopet.

Letakkan Carabiner pada retsleting yang sekiranya paling mudah dibuka

Masukkan Carabiner ke dalam lubang

Setelah masuk, kawan-kawan hanya tinggal mengaitkan Carabiner ke dalam lubang retsleting yang satu lagi, dan kemudian menguncinya.
Lakukan selalu ketika kawan-kawan berada di luar ruangan, terutama saat akan menaiki berbagai macam kendaraan umum,  sehingga tercipta kondisi seperti ini :



Dengan trik sederhana ini, In sya Allah bisa membuat kita terhindar dari resiko kehilangan barang akibat kecopetan, setidaknya bisa membuat mereka (para pencopet) keki karena kesulitan membuka tas kita dan merasa malu karena niatnya sudah ketahuan..

Ingat kata bang NAPI,
"KEJAHATAN BISA TERJADI BUKAN HANYA KARENA ADA NIAT DARI PELAKUNYA, TAPI JUGA KARENA ADANYA KESEMPATAN.. WASPADALAH.. WASPADALAH !!"

So, jangan pernah memberi mereka (para pencopet) kesempatan maupun celah sedikit pun !!


Semoga bermanfaat..

Salam,

RPR- Sang Petualang
(Silahkan difollow IG saya jika berkenan : @rezkirusian)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar