Senin, 11 Mei 2015

Dieng oh Dieng...

1 May 2015
Berbekal "diculik" oleh kawan saya yang bernama Ophie.. Jum'at malam,1 Mei 2015 pun kami bertujuh berangkat menuju Wonosobo dari Jakarta dengan menggunakan mobil.

Cukup jauh jarak yang haurs kami tempuh dengan menggunakan mobil, karena kami harus melewati jalan pantura yang panjang, gelap, serta berlubang, Ditambah lagi ditemani oleh para "Transformer" (Bus dan truk besar) selama di jalan, sehingga kami pun harus ekstra berhati-hati dalam membawa kendaraan. Memasuki daerah Brebes setelah keluar dari tol berbiaya Rp 34.000,-, akan banyak sekali ditemui perbaikan jalan sehingga jalan akan dibuka secara bergantian. Saran saya, sebaiknya siapkan banyak uang receh, karena nantinya akan banyak para pekerja yang meminta sumbangan seikhlasnya untuk perbaikan jalan.

2 May 2015
Alhamdulillah, sekitar  pukul 08.53 WIB, kami tiba di daerah Dieng dan lansung sarapan sekaligus bersih-bersih diri seadanya di rumah makan setempat.

Setelah sarapan dan membayar sebesar Rp 8.000,-/orang di gerbang untuk masuk kawasan wisata Dieng, barulah kami memulai petualnagan kami di dataran tinggi Dieng.

Ada apa saja disana ?

A.Kawasan Telaga Warna
Telaga warna merupakan tujuan wisata pertama kami saat menginjakkan kaki di Dieng, karena memang jaraknya juga yang paling dekat. Disini, kita bisa menyaksikan pemandangan 2 danau yang berwarna kehijauan. Untuk Telaga Warna, ada spot menarik yang sering digunakan orang untuk berfoto, yakni batang pohon yang seakan seperti mengambang di permukaan telaga seperti yang tampak pada foto di bawah ini.

Telaga Warna

Team kami
Telaga yang lain, yang harus dicapai dengan trackking singkat melewati lumpur dan tanah becek, bernama "Telaga Pengilon". Memang tidak seindah Telaga warna, namun pemandangannya juga tidak kalah indah.

Telaga Pengilon

Foto dengan Background Telaga Pengilon

Selain dua telaga di atas, di kawasan wisata ini dapat juga kita temui berbagai Goa-goa alam, namun sayangnya hanya bisa dilihat dari luar dan tidak bisa dimasuki. Ada Goa Jaran, Goa Sumur, Goa Pengantin dll..

Goa Jaran

Goa Sumur

Goa Pengantin

Bagi kalian yang ingin mencoba kuliner (lebih tepatnya sih cemilan kali yaa...), tidak jauh dari lokasi Dieng Plateu Theater (bisa dicapai dengan menaiki anak tangga menuju ke atas dari Telaga Warna ), kalian bisa temui berbagai pedagang yang menawarkan cemilan berupa kentang dan jamur crispy. Harganya pun murah meriah. Cukup dengan Rp 5.000,- saja.

Aneka kentang dan jamur crispy yang siap disantap

B. Kawah Sikidang
Untuk masuk ke dalam kawasan kawah Sikidang, kita cukup membayar Rp 10.000,-/orang yang mana itu sudah termasuk dengan biaya masuk menuju kawasan Candi Arjuna nantinya. Sekilas, suasana di kawah Sikidang hampir mirip dengan kawah gunung Papandayan di Garut,Jawa Barat. Bedanya, disepanjang jalan menuju kawah dapat kita temui banyak sekali pedagang yang menawarkan barang-barang mulai dari Carica (cemilan tradisional Dieng, seperti manisan), Aneka macam Kentang + Jamur crispy , pasir belerang, vas bunga yang dibuat dari kerajinan kayu, hingga batu akik ! :D

Jalan menuju Kawah Sikidang

Kawah Sikidang dilihat dari atas

Di depan kawah Sikidang

C. Candi Arjuna
Tujuan kami berikutnya adalah Candi Arjuna. Kalau dilihat sekilas seperti "Mini Prambanan", hanya saja jumlah candinya jauh lebih sedikit dan pekarangannya juga lebih kecil. Sayang seribu sayang, kondisi pelataran Candi Arjuna saat kami kesana sedang dalam renovasi, sehingga ada beberapa candi yang tidak bisa dimasuki.

Pelataran Candi Arjuna

Salah satu bangunan Candi yang terbesar

Photo Session

D. Homestay
Untuk urusan homestay/tempat menginap, di daerah Dieng banyak pilihannyam mulai dari yang tipe per kamar, hingga yang menyewakan satu rumah untuk rame-rame. Saya bersama kawan-kawan pun beruntung bisa dapat penginapan dalam bentuk kamar untuk 7 orang, sudah termasuk dengan kamar mandi, dan ruang keluarga untuk makan atau ngopi, bonus cemilan dengan harga Rp 300.000,-/malam (harga weekend, jika tidak weekend, silahkan coba ditawar lagi). Fyi, bentuk penginapannya tidak terlihat seperti penginapan jika dilihat dari luar, namun lebih seperti rumah makan/warung. Jika lapar, tinggal pesan makan deh di depan..hehehe

Jika ada yang pengen coba menginap, mungkin bisa coba hubungi nomor di bawah ini :

Kartu nama Bu Khatmini

Penampakan Homestay dari depan

3 May 2015

E. Melihat Sunrise Bukit Sikunir
Bukit Sikunir, merupakan salah satu ikon tempat yang paling sering dicari oleh para pelancong yang berkunjung ke Dieng. Untuk mencapainya dari tempat kami menginap, bisa ditempuh dalam kurun waktu 15-20 menit dengan menggunakan mobil dengan jarak sekitar 7 Km melewati bukit-bukit dan lereng. Tiket masuk yang dikenakan adalah Rp.5000,-/orang. Diperlukan waktu sekitar 5 hingga 10 menit untuk mencapai puncak Bukit Sikunir. Tapi tenang saja, karena jalannya sudah ada, hanya saja akan sedikit licin jika baru selesai hujan.

View dari atas Puncak Bukit Sikunir

Bersama kawan-kawan

Dekat pintu masuk menuju Bukit Sikunir

Oiya, sehabis turun dari Bukit Sikunir, jika kawan-kawan merasa lapar, di dekat parkiran banyak sekali terdapat warung-warung makan, dan jangan lupa coba minuman tradisional khas Dieng yang bernama "Purwaceng", bisa ditebus dengan harga Rp 10.000,-/gelas. Segeeeer.....

Purwaceng

F. Gunung Prau
Dieng pun juga punya gunung, namanya Gunung Prau. Memiliki ketinggian 2.565 mdpl. Menurut cerita dari kawan-kawan yang pernah kesana, dibutuhkan waku sekitar 2-3 jam perjalanan untuk mencapai puncaknya. Kabarnya, kita bisa melihat Triple S (Sindoro,Sumbing,Slamet) dengan sangat jelas. Ibaratnya seperti negeri di atas awan.

Namun, karena terbatasnya waktu yang kami punya, kami belum sempat berkunjung kesana. Mungkin lain kali. :)

Selepas dari Bukit Sikunir, kami bertujuh pun beranjak menuju tujuan kami berikutnya, yakni Curug Nangga yang berada di daerah Banyumas, yang mana sudah sekalian arah kami pulang menuju Jakarta.

G. Curug Nangga
Untuk menuju kawasan Curug Nangga, kawan-kawan yang menggunakan kendaraan pribadi harus sangat ekstra hati-hati, dikarenakan harus melewati jalan tanjakan yang terjal dan juga panjang. Pastikan kalian ahli membawa kendaraan di jalan tanjakan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Untuk masuk ke Curug Nangga, kawan-kawan cukup membayar sebesar Rp 3.000,-/orang dan biaya parkir di dekat rumah warga seharga Rp 10.000,-. Setelah melewati petugas tiket, kawan-kawan harus tracking sekitar kurang lebih 10-15 menit melewati jalanan conblock yang menurun, kemudian dilanjut dengan anak tangga berupa tanah yang bisa dipastikan akan sangat licin jika turun hujan.

Trackking menuju Curug Nangga - Conblock
Trackking menuju Curug Nangga  - pematang sawah
Trackking menuju Curug Nangga 
Tiba di Curug Nangga, saya pun tidak banyak bermain air, karena sebelum saya benar-benar tiba di Curugnya, ada aturan yang berbunyi bahwa tidak boleh mandi/berenang di Curug. (entah mandi dalam artian yang bagaimana maksudnya ).

Papan Aturan Curug Nangga

Curug Nangga
Bagi kawan-kawan yang penasaran ingin menuju Curug teratas, bergeraklah ke arah kiri, dimana kalian akan menemukan anak tangga yang akan mengarah ke atas. Namun harap hati-hati, dikarenakan memang jalannya yang cukup terjal dan licin karena air curug.

Kira-kira, inilah view yang bisa kalian dapatkan di bagian atas curug, dijamin ga nyesel !! tapi pastikan mengajak kawan agar ada yang bisa motoin..

View dari atas Curug

Curug no.1 yang begitu indah.
Dengan ini, maka berakhirlah petualangan kami bertujuh di kawasan Dieng dan sekitarnya. Oiya, bagi yang ingin mencoba kuliner, disepanjang jalan menuju Banyumas, terdapat restoran yang menyediakan Mie Ongklok dan Sate Sapi, seharga masing-masing Rp 7.500,- dan Rp 19.000,-.

Dalam perjalanan pulang ketika melewati Tegal, kami pun sempat mampir untuk makan malam di restoran yang menyediakan aneka Sate Kambing Muda.. Hmmm Yummy...

Berikut saya cantumkan pengeluaran saya selama di Trip kali ini, semoga bisa menjadi referensi biaya yang sekiranya harus kawan-kawan keluarkan jika menggunakan kendaraaan pribadi (Mobil)

Rincian biaya (saya) :
- Sewa Mobil 4 hari (Jum'at - Senin) : Rp 1.150.000,- / 7 = Rp 164.285,71 ---- Rp 164.000,-
- Bus Metro Mini PP Rumah-Mipo : Rp 16.000,-
- Makan malam sebelum berangkat : Rp 25.000,-
- Sarapan pagi tgl 2 May : Rp 18.000,-
- Tiket masuk Dieng : Rp 8.000,-
Tiket masuk kawasan Telaga Warna : Rp 7.500,-
- Kentang & Jamur Crispy : Rp 5.000,-
- Tiket masuk Kawah Sikidang dan Candi Arjuna : Rp 10.000,-
- Carica (2) : Rp 10.000,-
- Homestay : Rp 300.000/7 = sekitar Rp 42.500,-
- Tiket masuk Sikunir : Rp 5.000,-
- Purwaceng : Rp 10.000,-
- Mie Goreng + Telur : Rp 7.000,-
- Sate Sapi + Lontong + Es teh manis (Arah Banyumas) : Rp 24.000,-
- Tiket masuk Curug Nangga : Rp 3.000,-
- Numpang mandi : Rp 5.000,-
- Sate Kambing Muda + Nasi + Es teh (di Tegal) : Rp 45.000,-
- Tol PP : ( ( Cikampek (Rp 13.500,-) + Rp 34.000,- ) x 2 ) / 7 = sekitar Rp 13.600,-
- Parkir Objek wisata : Telaga Warna (Rp 5.000,-) + Kawah Sikidang (Rp 5.000,-) + Candi Arjuna (Rp 5.000,-) + Bukit Sikunir (Rp 5.000,-) + Curug Nangga (Rp 10.000,-) dibagi 7 : sekitar Rp 4.300,-
- Tambal ban : Rp 8.000,-
------------------------------------------------------------------------------------------------------ +

Total :  Rp 430.900, -

Akhir kata, semoga tulisan saya bisa membawa manfaat bagi kalian yang ingin berkunjung kesana.. Aamiin..

Salam,
RPR- Sang Petualang
(silahkan difollow IG saya : @rezkirusian) jika berkenan..