Kamis, 13 Oktober 2016

Berburu Curug di Sentul

Bagi kawan-kawan yang hobi bermain air (nyurug), dengan biaya murah dan lokasi tidak jauh dari Ibukota Jakarta, saya rasa tujuan "ngayap" saya kali ini bisa menjadi referensi.

Sebenarnya ini kali kedua saya mengunjungi sebuah Curug yang mendadak terkenal di Sentul, Bogor. Curug Leuwi Hejo namanya. Dan saya yakin kawan-kawan pernah mendengar ataupun melihat foto-foto curug tersebut di berbagai media sosial. Hanya saja, kali ini saya akan lebih meng-explore beberapa Curug lain yang masih berada dalam satu kawasan dengan Curug Leuwi Hejo, yakni Curug Barong, Curug Leuwi Cepeut dan Leuwi Lieuk. Yuk disimak!


8 Oktober 2016
Awal Perjalanan
Berhubung sudah tahu bahwa jalan yang akan dilalui didominasi oleh jalan rusak, jadilah kami memiih untuk "motoran" kesana. Kebetulan jumlah kami juga 8 orang, jadi hanya perlu 4 motor untuk menuju kesana.

Sekitar pukul 07.00 WIB kurang, saya sudah tiba di tempat mipo yang kami rencanakan. Satu persatu kawan-kawan datang, dan baru pukul 08.00 WIB kami memulai perjalanan .


Rute Jalan :
Jalan Raya Bogor --> Cibinong (lewati Cibinong City Mall) --> Sentul (Arah Sirkuit) --> Perempatan The Jungle --> Pertigaan Gunung Pancar --> Babakan Madang --> Pintu Masuk Leuwi Hejo

Setelah melewati pertigaan jalan berbentuk "Y", dimana kekanan menuju Gunung Pancar, kita ambil kiri. Mulai dari sini jalanan akan mulai rusak, jadi harap ekstra berhati-hati. Siapkan juga beberapa uang receh, misal Rp 1.000,- an, karena akan ada beberapa "portal" dimana kita "diwajibkan" membayar untuk partisipasi jalan alias Pungli. Saat kami kesana, jumlah Pungli di jalanan sudah tidak sebanyak dulu, saya perhatikan hanya ada 4 pos. Silahkan jika mau dikasi per Pos, tapi saran saya yang benar-benar dirasa butuh saja seperti misalnya karena perbaikan jalan, bukan hanya sekedar "minta-minta".


Tiba di Rumah Pak RT

Tiba di rumah pak RT, langsung ngerujak
Sekitar pukul 10.00 WIB, kami tiba dengan selamat di rumah Pak RT. Posisinya tidak  begitu jauh dari parkiran utama Leuwi Hejo yang sangat ramai, lurus sedikit sekitar 50 meter, ketika ada turunan tajam siap-siap berbelok ke kanan. Kenapa saya pilih parkir disini? dikarenakan lebih nyaman, dan tidak terlalu ramai oleh pengunjung, sehingga kita bisa duduk-duduk di terasnya dengan leluasa sembari beristirahat. Disini juga terdapat Musholla bagi kawan-kawan yang ingin menunaikan Sholat. Bagi yang lapar atau haus, tersedia juga aneka jajanan.

Langsung masuk hutan
Setelah siap, sekitar pukul 10.30 WIB kami memulai perjalanan. Melewati kandang kambing, kami langsung disuguhkan jalan memasuki hutan. Belum lama kami berjalan, terdapat sebuah Pos dimana kami harus membayar HTM sebesar Rp 15.000,-/orang (wow! naik Rp 5.000,- dari tahun sebelumnya.. -,-). Jujur suasana jalur sudah agak berubah, saya yang pernah kesana pun jadi agak "keder". Berhubung kami ingin lebih dahulu menuju Leuwi Lieuk, kami mengambil jalan ke kanan terlebih dahulu. Disini langsung ada percabangan jalan, ambil yang ke bawah. Terus ikuti jalan setapak yang ada.

Kami terus mengikuti jalan yang ada hingga bertemu dengan 3 Akamsi (Anak Kampung Sini) yang menawarkan jasa guide . Berhubung saya baru pertama kali juga melewati jalan ini, jadilah kami minta diantar. Setelah melewati jalan-jalan hutan, tetiba kami masuk kembali ke area parkir motor, yang mana saya langsung paham ini merupakan areal parkir motor yang ramai (utama). Tidak lama melewati parkiran motor, kami langsung kembali naik ke atas dengan memotong jalan kecil. Kembali menyusuri jalan hutan hingga menemukan "Check Point" pertama yakni sebuah warung dengan banyak tangga kayu di depannya.

Saran :
- jika kalian ragu, minta saja diantar oleh mereka, setidaknya hingga menemukan jalan tangga berkayu (bisa dilihat di foto saya nanti). Karena setelah melewati tangga berkayu, jalanan sudah sangat jelas dan tidak memerlukan guide.

- Meskipun di awal tidak mematok harga, namun kalian harus pastikan jumlah yang akan kalian kasih ke mereka, saran saya kisaran Rp 20.000,- , maksimal Rp 30.000,- sudah sangat cukup (hitung saja seorang Rp 10.000,- ) . Karena jarak juga tidak terlalu jauh.

Jika sudah tiba disini, jasa guide tidak diperlukan lagi.

Curug Leuwi Cepeut sudah terlihat
Setelah memisahkan diri dari para Akamsi, kami tinggal menaiki tangga kayu sedikit lagi saja untuk menuju gerbang masuk Leuwi Lieuk dan Leuwi Cepeut. Ya, ditandai dengan adanya gapura kecil dengan warung disebelahnya. Disini juga kita harus membayar HTM, yakni Rp 5.000,-/orang. Dari warung, untuk menuju Leuwi Cepeut dan Lieuk sudah sangat jelas jalurnya. Tinggal menuruni tangga hingga bertemu jembatan penyeberangan. Jika ingin ke Leuwi Cepeut dulu, silahkan langsung naik sedikit ke atas kemudian turun lagi ke bawah, namun karena kami ingin ke Leuwi Lieuk terlebih dahulu, kami memilih menyeberangi jembatan.

Dari jembatan, kalian tinggal berjalan sedikit ke atas dengan melintasi berbagai macam warung yang ada disana. Kebetulan memang jalannya harus melintasi warung. Papan petunjuk juga sudah ada. Jika saya hitung, kira-kira hanya butuh waktu sekitar 5 menit saja dari jembatan menuju Curug Leuwi Lieuk.


A. Curug Leuwi Lieuk

Curug Leuwi Lieuk (doc by Peppy)
Alhamdulillah sekitar pukul 11.37 WIB, kami tiba di salah satu surga tersembunyi di Sentul, Bogor. Curug Leuwi Lieuk ini bisa dibilang "Mini" dari Green Canyon yang berada di Pangandaran. Dengan dinding-dinding batu yang masih alami dan air yang berwarna hijau tozca, pastinya membuat siapa pun yang berkunjung ingin berlama-lama menikmati suasana dan bermain air didalamnya. Bagi yang ingin menguji adrenalin, kalian bisa coba untuk menaiki batu dan meloncat dari atas. Pastikan kalian bisa berenang ya, karena di ujung Curug Leuwi Lieuk ini cukup dalam, ada sekitar 3 meter. Dibanding Curug-curug yang akan kami kunjungi setelahnya, curug ini tidak terlalu ramai dengan pengunjung. Yah mungkin dikarenakan untuk mencapainya butuh "perjuangan" juga sehingga tidak semua orang ingin kemari.


B. Curug Leuwi Cepeut

Curug Leuwi Cepeut
Setelah puas bermain-main di Curug Leuwi Lieuk, kami bergerak kembali ke arah jembatan untuk menyambangi "adiknya". Kira-kira hanya butuh sekitar 2 menit saja dari Leuwi Lieuk untuk menuju Leuwi Cepeut. Disini suasana jauh lebih ramai. Kedalamannya juga tidak seperti Leuwi Lieuk, paling hanya kisaran 1 meter lebih sedikit. Tentunya lebih aman bagi kamu-kamu yang tidak bisa berenang untuk bermain-main disini. Oiya,tetap perhatikan barang-barang ya guys, karena disini cukup ramai. Meskipun ada tempat penitipan yang disediakan, namun penjaganya tidak mungkin juga memperhatikan barang kalian satu persatu. :)

Berhubung hari sudah mulai hujan rintik-rintik, kami segera bergerak menuju 2 sisa curug lainnya agar "misi" hari itu tercapai semua. Untuk menuju Curug Barong dan Leuwi Hejo, kami melewati jalur yang berbeda dari arah datang. Yakni dari arah Leuwi Lieuk (ada warung terakhir) kalian tinggal ambil jalan lurus dan ikutin jalan mengarah pada bukit (sekali lagi jika ragu silahkan bertanya, atau cari tulisan "Arah Pulang"). Di pinggir bukit ini pemandangannya cukup bagus, sehingga tidak ada salahnya jika kalian berfoto.

Foto dengan Background Bukit (Doc by Peppy)

Jalur yang dilalui
Lanjut!
Kami kembali menuruni jalan berbukit dan bertangga untuk menuju destinasi selanjutnya. Jalur disini masih melewati hutan, dan juga agak licin (terutama karena sempat hujan juga tadi), jadi pastikan kalian berhati-hati dalam melangkah . Patokannya ketika kalian sudah mendekati Curug Barong adalah ketika kalian bertemu turunan tajam dengan tanjakan terjal di depannya. Dimana jalan akan terbagi menjadi 4 arah. Dari arah kalian datang, kekiri adalah menuju Curug Barong. Ke kanan adalah Curug Leuwi Hejo. Nah kalau lurus jujur saya kurang paham, tapi tampaknya kemarin ada yang datang dari arah situ. Sebenarnya ada papan petunjuk jalan juga, namun tidak terlalu terlihat jika dari arah kami datang. Maka, berbeloklah kami terlebih dahulu untuk "mencicipi" Curug Barong.


C. Curug Barong

Segarnya Curug Barong
Curug Barong ditandai dengan adanya berbagai batu-batu besar. Tampaknya sih kemarin kami tidak benar-benar berada di bagian atasnya Curug Barong, tapi bisa bermain di spot yang ini saja rasanya sudah sangat senang sekali. Seperti biasa airnya dingin-dingin sejuk, dan juga tidak terlalu dalam. Di Curug Barong inilah kami benar-benar menikmati suasana sore itu karena kami semua akhirnya nyebur tanpa terkecuali. Asiknya lagi, disitu sangat sepi, sehingga Curug benar-benar terasa seperti milik sendiri. ^^


D. Curug Leuwi Hejo

Curug Leuwi Hejo, segar!!
Curug Leuwi Hejo menjadi destinasi terakhir kami di hari itu. Tinggal menyeberang dari arah Curug Barong, kemudian mengikuti jalan yang menurun sekitar 3 menit, kami sudah tiba di Curug Leuwi Hejo yang sangat populer itu. Dan seperti biasa Curug ini cukup ramai. Disini banyak dari kami tidak "menyeburkan" diri, entah karena memang sudah terlalu capek, atau memang sudah malas melihat ramainya Curug . Meskipun yaa, menurut saya yang kemarin itu tidak seramai dari kunjungan saya setahun yang lalu. Disini juga kami menghabiskan waktu dengan ngopi sekaligus memasak aneka Mie, karena tanpa terasa perut sudah mulai lapar.


Untuk arah kembali ke parkiran rumah Pak RT, sebenarnya saya ingin kembali mencoba jalur melewati tepian sawah seperti kunjungan saya setahun yang lalu. Namun apa daya, niat itu harus dikubur karena mendadak saya "keder" karena keadaan sudah sangat berubah. Sepertinya jalannya tertutup oleh warung T-T. Jadilah kami kembali ke parkiran dengan melewati jembatan terdekat dari Curug Leuwi Hejo  mengarah ke parkiran yang ramai (utama) ditandai dengan adanya banyak warung untuk singgah, yang kemudian berbelok ke jalan kecil kembali ke jalan yang dilalui bersama para Akamsi tadi pagi.

Alhamdulillah, jauh sebelum adzan Maghrib berkumandang, sekitar pukul 16.30-an kami sudah tiba kembali di rumah Pak RT, dan bersiap-siap untuk pulang menuju Jakarta dan rumah masing-masing.

*Rincian Pengeluaran* :

- Bensin : Rp 15.000,-
- Pungutan "partisipasi" jalan : Rp 2.000,-
- HTM Leuwi Hejo & Barong : Rp 15.000,-/orang **
- HTM Curug Leuwi Lieuk & Cepeut : Rp 5.000,-/orang
- Guide Akamsi : Rp 20.000,-/8 : Rp 2.500,-/orang
- Parkir : Rp 5.000,-/motor
- Mandi : Rp 2.000,-/masuk
- Makan menjelang sore (Mie Goreng Telur & Susu Jahe) : Rp 11.000,-
- Makan Malam dekat Sentul ( Pecel Ayam + Es Teh Manis) : Rp 24.000,-
------------------------------------------------------------------------------+
Total : Rp 81.500,- *

*Biaya tersebut tidak termasuk ongkos dari rumah masing-masing ke Mipo PP

**Pengalaman saya setahun lalu, jika kita mengunjungi Taman Wisata Alam (TWA) ini dari bawah (urutan Leuwi Hejo - Barong - Cepeut - Lieuk), entah mengapa sebelum memasuki Leuwi Hejo akan diminta bayar lagi sebesar Rp 5.000,-/orang ( padahal sudah bayar di awal dengan tulisan Curug Leuwi Hejo & Barong), yang mana jadinya biaya untuk masuk Leuwi Hejo & Barong saja sudah bisa Rp 20.000,-/orang?? Please deeeeeh!!

Ternyata, ada untungnya juga kami memutar jalur sehingga tidak harus membayar 3x. Hmmmm (mikir).

Jadi, sekian dulu tentang perjalanan singkat kami berburu Curug di Sentul dan sekitarnya. Tidak ada salahnya juga kapan-kapan kalian mencoba kemari, tentunya pastikan kendaraan kalian dalam kondisi prima . Dan ingat, urungkan niat bermain air jika debit air sudah tinggi. Apalagi jika hujan deras sudah turun. Safety first selalu kawan.

Semoga bermanfaat, Terima kasih!

Cheers,
RPR - Sang Petualang
(Silahkan di-follow IG saya jika berkenan : @rezkirusian)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar