Rabu, 21 Oktober 2015

Jelajah Santai Cibodas (Part II )

Pada jelajah Cibodas kali ini, saya bersama beberapa kawan akan lebih berfokus pada tempat wisata yang ada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede dan Pangrango. Ya, masih di dalam wilayah Cibodas, Puncak, Jawa Barat.

25 September 2015 
Malam itu saya pun berangkat dari rumah menuju Terminal Bus Kp.Rambutan yang disepakati menjadi "mipo" sebelum kami berangkat bersama ke Cibodas. Tepat pukul 22.00 setelah semua kawan telah berkumpul, kami pun berangkat dengan Bus Marita menuju kawasan Cibodas, Puncak.

Cukup macet perjalanan menuju Cibodas saat itu, sehingga butuh waktu sekitar 4 jam untuk tiba di pertigaan depan Pintu masuk Cibodas.


26 September 2015
Sekitar pukul 02.00 WIB, kami tiba di pertigaan dan memutuskan untuk jajan sekaligus mengisi kekosongan perut kami yang sudah kembali lapar.
Berhubung saat itu "angkot kuning" belum beroperasi, kami memutuskan untuk berjalan kaki menuju area parkir Cibodas dimana kami akan menumpang menginap di warung.

Butuh waktu sekitar 1 jam jika berjalan kaki santai menuju area parkir Cibodas, dan seperti biasa saya memilih untuk beristirahat di warung yang sama seperti pada trip sebelumnya kesini. Bagi yang ingin mencoba, warung ini terletak di pojok sebelah kanan ketika memasuki area parkir yang berhadapan langsung dengan kantor Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Jadi, kalau dari arah jalan utama, belok kanan untuk masuk parkiran, dan langsung belok kanan lagi untuk mencapai warung yang saya maksud. Posisi warungnya memang agak mojok (tepat di sebelah warung Edelweis).

Warung ini menyediakan "lapak" bagi yang ingin beristirahat di lantai 2 dengan tarif  Rp 15.000,-/orang  , lengkap dengan bantal dan Sleeping Bag. Ada WC juga , serta menyediakan aneka makanan dan minuman di bagian bawahnya. Si Teteh dan Akangnya juga sangat ramah. :)


A. Canopy Trail
Destinasi pertama yang kami kunjungi pagi itu adalah Canopy Trail. Untuk mencapainya, kawan-kawan tinggal bergerak masuk ke arah pintu menuju Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (tepat bersebelahan dengan gerbang Kebun Raya Cibodas). Persisnya akses yang sama seperti jika kawan-kawan ingin mendaki Gunung Gede atau Gunung Pangrango.

Selamat Datang di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango !

Petunjuk arah
Untuk menuju Canopy Trail, kawan-kawan harus melewati Jalur Interpretasi Ciwalen yang bersebelahan dengan Pos Montana*. Namun, sebelumnya harus membeli tiket dulu seharga Rp 40.000,-/orang dan wajib guide Rp 50.000,-/team.

*Pos penjagaan di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Memasuki jalur intepretasi
Perjalanan menuju Canopy Trail bisa dalam waktu 15 menit dengan berjalan santai melintasi jalan bebatuan, menurun dan membelah hutan. Dan saat jalan terbagi dua, mengambil jalur ke kanan atas hingga bertemu dengan plang yang bertuliskan tentang "Canopy Trail". Fyi, Canopy Trail sendiri adalah sebuah jembatan gantung dengan panjang 130 meter dan ketinggian maksimal 40 meter. Kapasitas maksimal yang diizinkan ketika melewatinya adalah 5 orang dengan berat gabungan maksimal sekitar 300 Kg. Jembatan ini biasa dipergunakan untuk mengamati burung, vegetasi atau pun fenomena alam yang berada disekitarnya.

Jalur yang kami lewati
Penampakan Canopy Trail dari samping

Kami berempat di Canopy Trail

B. Curug Ciwalen
Setelah melintasi Canopy Trail, kami bergerak ke arah kanana mengikuti jalan di dalan hutan dimana terdapat petunjuk menuju Curug Ciwalen, Dan tidak sampai sekitar 3 menit dari jembatan, kami tiba di Curug Ciwalen. Cuci muka di Air Curug Ciwalen ini sangat menyegarkan, namun sayang airnya agak sedikit dikarenakan musim kemarau.

Curug Ciwalen
C. Telaga Biru
Selepas dari Curug Ciwalen kami bergerak kembali menyusuri Canopy Trail kemudian berjalan ke atas dan kembali melewati jalur-jalur membelah hutan. Namun kali ini lebih seru dikarenakan harus melewati beberapa batang pohon yang rubuh juga. Ketika sudah mencapai jalur utama dimana mengarah pada Air Terjun Cibeureum dan jalur pendakian menuju Gunung Gede & Pangrango, kami pun berpisah dengan pemandu. Tidak lama berjalan sekitar 15 menit, kami pun tiba di Telaga Biru. Yakni sebuah telaga kecil yang warna airnya terlihat biru jika dilihat dari jauh, namun berubah warna seperti hijau tozca ketika didekati. Menurut info, warna-warna ini disebabkan oleh aneka Alga (sejenis ganggang) yang tumbuh didalamnya.

Plang Telaga Biru


Telaga Biru
D. Curug Cibeureum
Diperlukan waktu sekitar 1 jam perjalanan santai melewati jalan bebatuan dari Telaga Biru untuk menuju Curug Cibeureum. Tapi tenang saja, sepanjang perjalanan kalian akan dimanjakan oleh spot-spot cantik yang sangat bagus untuk berfoto, terutama ketika berjalan di atas pipa-pipa kayu. Nah, jika sudah melewati jalan dengan pipa-pipa kayu tersebut, kalian akan disambut dengan Papan bertuliskan Pos 1 Panyangcangan. Yang mana jika bergerak ke atas adalah jalur menuju Gunung Gede Pangrango dan ke kanan bawah menuju Curug Cibeureum. Di area Curug Cibeureum ini ada beberapa pedagang yang menyediakan aneka minuman hangat, ada shelter untuk berteduh sekaligus beristirahat, ada pula WC dan kamar mandi jika kalian ingin berbilas selepas bermain air.

Jalanan dengan pipa-pipa kayu
Nah, jika sudah disini artinya tinggal sedikit lagi sampai
Air Terjun Cibeureum

E. Curug Cidendeng
Curug ini berada tepat di sebelah kanan (dari arah masuk ) Curug Cibeureum. Awalnya saya pikir ini juga bernama Curug Cibeureum. Namun setelah bertanya ke seorang Bapak yang berjualan minuman, ternyata nama dari Curug ini berbeda. Asiknya, Curug ini lebih sepi dari Curug Cibeureum, sehingga lebih nyaman untuk bermain air atau sekedar mencelupkan kaki.

Curug Cidendeng

F. Curug Cikundul
Curug Cikundul merupakan Curug tersembunyi yang umumnya jarang diketahui para pendaki atau pejalan yang mengunjungi kawasan Curug Cibeureum. Ya, karena memang untuk mencapai Curug ini harus trackking sedikit lagi melewati jalan bebatuan yang menurun disambung dengan menyusuri jalur sungai di dekat rawa-rawa. Saya pribadi pun juga mungkin tidak akan tahu jika tidak diinfokan oleh seorang pedagang yang sedang berada di depan Curug Cidendeng. Yang pasti, air yang harus dilalui untuk menuju Curug ini sangat dingin, dan sukses membuat saya menggigil berkali-kali, namun seru ! Suasana kesunyian alamnya pun jauh lebih terasa dibanding dua curug sebelumnya. Pastinya karena tidak banyak orang yang berkunjung kesini.

Jalur yang dilalui jika ingin mencapai Curug Cikundul

Segar dan masih alaminya Curug Cikundul


G. Surga Makanan Cibodas
Setelah puas bermain air di berbagai curug yang ada di Cibodas, kami pun kembali menuju pintu masuk Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Dibutuhkan waktu 1 jam untuk kembali ke bawah. Dan sesuai harapan kami, sepanjang jalan menuju warung tempat dimana kami akan membersihkan diri, kami sudah disambut oleh berbagai macam pedagang yang menawarkan aneka jajanan, mulai dari Bakso, Sosis Bakar, Aneka Gorengan, Batagor, Es Dawet, serta aneka bawaan oleh-oleh seperti buah Strawberry dan Kue Moci. Bagi yang sedang kelaparan, kami yakin anda akan menjadi "gelap mata" seperti layaknya kami kemarin. Tapi saran saya, jangan lupa untuk selalu "BERTANYA TERLEBIH DAHULU" berapa harganya. Bukan bermaksud Su'udzon, tapi bisa saja ada pedagang yang menembak harganya segera setelah kita selesai menyantap makanan. Itu pula yang sempat terjadi pada beberapa dari kami .. :P


Cerita Tambahan - Omprengan Gila menuju Bogor !!
Surga makanan ini bisa dibilang menjadi akhir dari perjalanan kami di dalam kawasan Cibodas. Nah, berhubung hari masih siang menjelang sore, kami pun awalnya sepakat untuk mengunjungin taman wisata Gunung Mas. Maka setelah naik angkot Kuning dari dalam Cibodas menuju Pertigaan depan, kami lanjut menaiki angkot dengan warna bemper Pink, yang kemudian disambung lagi dengan Angkot lainnya. (Sambung menyambung menjadi satuuuuu... itulah Indonesia.. #eh)..

Sialnya, saat itu kondisi lalu lintas menuju ke bawah macet dan tidak jalan sama sekali, sehingga kami pun memilih untuk berjalan kaki sembari menikmati suasana ramai di sore itu. Dua diantara kami sempat singgah di Masjid At-Ta-awun untuk menunaikan Sholat Ashar, dan sisanya menunggu diluar.

Ketika akan beranjak pulang dan melihat kondisi jalan sudah agak lengang, kami pun berencana menyetop Bus Marita tujuan Kp.Rambutan. Namun, apesnya lagi, bus terlihat sudah sangat penuh dan bisa dipastikan kami akan berdiri sepanjang perjalanan.

Nah, disitulah kami ditawarkan naik sebuah omprengan dengan logo "Hello Kitty" di belakangnya. (Ini serius.. -,-). Setelah nego selesai dan kami berempat duduk, omprengan ini pun segera melaju di jalan raya Puncak.

Awal-awal perjalanan, tidak ada yang spesial dengan omprengan ini, karena yaa memang jalanan masih cukup ramai. Namun setelah melewati Tugu, barulah ia memperlihatkan "kemampuannya". Benar saja, saya yang tadinya sudah mengantuk dan ingin tidur sepanjang perjalananan jadi tidak bisa "merem" sama sekali. Kenapa? karena saya serasa sedang naik mobil-mobil balap ala film "Fast & Furios", saling kiri, salip kanan, bahkan terkesan jarang menggunakan rem. Serem ajah.. ----,----

Tapi setelah melewati perjalanan yang menegangkan selama kurang lebih 1,5 jam, kami tiba dengan selamat di depan Terminal Bus Baranangsiang,Bogor. Hohohoho what a day ! :D

Omprengan "Hello Kitty" yang mengantar kami ke Bogor

Rincian Biaya* :
-Bus Maritha Kp.Rambutan - Cibodas : Rp 25.000,-
-Ngopi (2) @ Rp 4.000,- : Rp 8.000,-
-Jajan Susu : Rp 5.000,-
-Nasi Goreng di Pertigaan Cibodas : Rp 13.000,-
-Teh manis hangat (2) @ Rp 4.000,- : Rp 8.000,-
-Sewa lapak di warung : Rp 10.000,- (normalnya Rp 15.000,- jika hampir seharian)
-Tiket Masuk Canopy Trail : Rp 40.000,- (tidak usah lagi bayar yang ke Cibeureum)
-Guide Canopy Trail : Rp 50.000,-/4 = Rp 12.500,-
-Cendol : Rp 5.000,-
-Batagor : Rp 8.000,-
-Angkot Kuning dari Cibodas ke pertigaan : Rp 5.000,-
-Angkot 2x menuju Masjid At-Ta'awun : Rp 5000,- + Rp 3.000,- : Rp 8.000,-
-Makan Sate Ayam di depan Masjid : Rp 60.000,-/4 : Rp 15.000,-
-Ongkos Omprengan Gila ke Bogor : Rp 20.000,-
-Angkot 03 menuju Stasiun Bogor : Rp 4.000,-
-CommuterLine Bogor - Tebet : Rp 4.000,-
---------------------------------------------------------------------------------------+
Total : Rp 190.500,-

*Biaya tersebut diatas tidak termasuk dengan oleh-oleh, dan ongkos pribadi dari rumah masing-masing menuju Terminal Kp.Rambutan, serta dari Stasiun Tebet ke rumah masing-masing.


Sekian dulu info yang bisa saya berikan, semoga bermanfaat..


Cheers,
RPR - Sang Petualang
(Silahkan difollow Instagram saya jika berkenan : @rezkirusian)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar