Senin, 02 November 2015

Trackking di Gunung Parang..

Satu lagi gunung di Purwakarta yang menarik untuk dikunjungi, yakni Gunung Parang. Mungkin beberapa diantara kalian sudah sering mendengar nama gunung ini dan kerap kali mengaitkan dengan kegiatan panjat tebing alias Rock Climbing. Tidak salah juga, karena memang ada spot khusus dimana kalian bisa mencoba Rock Climbing untuk mencapai Puncaknya.

Kali ini, saya bersama kawan-kawan dari komunitas Backpacker Jakarta (BPJ) berkesempatan untuk melakukan pendakian secara trackking disana.


17 Oktober 2015 

Awal Pertemuan
Berawal dari ajakan seorang kawan di BPJ (Yuti) , ikutlah saya ke sebuah pendakian dimana awalnya kami akan mendaki ke Gunung Bongkok di Purwakarta. Namun, apa daya harus menahan rasa kecewa dikarenakan hingga H-2 pun pendakian ke Gunung Bongkok masih ditutup. Jadilah pendakian dialihkan ke tetangganya, Gunung Parang. 
Maka, sekitar pukul 15.00 WIB, kami berkumpul di Stasiun Kereta Api Beos (Kota) sembari menunggu jam keberangkatan. Rupanya beberapa dari kami sudah tiba beberapa jam sebelumnya untuk mengantrikan tiket (makasi ya! you're rock guys ! ). Tepat pukul 16.35 WIB, kereta pun berangkat , dan perlahan-lahan mengantarkan kami menuju Purwakarta dimana Gunung Parang sudah menanti .

Tiba di Purwakarta
Suasana Purwakarta Malam itu
Sekitar pukul 19.30 WIB, sesuai jadwal kami tiba di Stasiun Purwakarta dan langsung berpencar untuk mencari makan sebelum berkumpul kembali sekitar pukul 20.30 WIB. Suasana malam di Purwakarta saat itu sedang sangat ramai. Sepertinya memang sedang ada Festival. Bisa dilihat dari ujung ke ujung dipenuhi oleh para pedagang yang menjajakkan aneka makanan, bahkan di salah satu bagian dibuat panggung untuk sarana hiburan rakyat.

Berhubung waktu terbatas dan bingung mau makan apa. Jadilah saya, Wiwit dan kang Dadan masuk ke sebuah warung lesehan dimana terdapat Sisha (rokok Arab) dibagian depan etalasenya. Ternyata makanan juga lama datangnya disini, dan kami baru selesai makan sekitar pukul 20.45 WIB dan agak terlambat untuk kembali ke  tempat berkumpul.

Berkunjung ke Taman Citra Resmi hingga "Digusur Satpol PP"
Sembari menunggu kedatangan salah seorang kawan yang rumahnya di Purwakarta (kaka Retno), kami sepakat untuk berkunjung ke Taman Citra Resmi yang berada tidak jauh dari Stasiun. Awal tujuannya ke taman ini adalah untuk melihat air mancur menari, tapi apadaya Taman ini pun sedang ditutup dan kami tidak bisa masuk ke dalam. Berhubung kami menunggu cukup lama, satu persatu mulai tumbang dan merebahkan badan di depan tulisan Taman Citra Resmi tersebut, dan sukses "digusur" oleh akang Satpol PP dengan alasan menghalangi jalan.. -,- Tapi gpp deh, toh pindahnya ga jauh juga kok. Ehehehe...

BPJ di depan Taman Citra Resmi (Doc by Dilla )

Terdampar setelah "digusur" Satpol PP

Menuju Basecamp Gunung Parang
Sekitar pukul 23.00 WIB kurang sedikit, setelah 2 mobil pick-up yang akan mengantarkan kami ke Basecamp Gunung Parang tiba, kami langsung bergerak menuju Basecamp Gunung Parang di desa Sukatani dimana kami akan beristirahat sejenak di Saung sebelum memulai pendakian esok paginya. Fyi, malam itu pun kami memakai jasa Sopir Pick Up yang sama dengan sewaktu kami ke Lembu di awal tahun. Bisa kontak Kang Wawan di 0838 1651 4583. Hanya saja, saat ini tarif naik menjadi Rp 500.000,-/mobil/PP.

Saung tempat kami beristirahat sejenak
18 Oktober 2015

Tiba di Basecamp Gunung Parang
Sekitar pukul 00.00 WIB, yakni setelah melewati sekitar 1 Jam 15 menit perjalanan, kami tiba di Basecamp Gunung Parang dan langsung disambut oleh Pak Duyeh selaku penjaga dan pengelola Gunung Parang. Oiya, Bagi kalian yang ingin naik kesini, saran saya lebih baik kabari beliau dulu di 0878 7988 2892 (SMS saja karena sinyal disana cukup sulit terima telp). Untuk simaksi dikenakan biaya Rp 10.000,-/orang. Nb : Bisa saja minta nego jika jumlah kalian banyak.

Setelah masing-masing sudah menemukan "kavling" yang nyaman untuk tidur, kami pun tidur. Meskipun, ada juga sih yang masih terjaga sembari main kartu dan akhirnya susah dibangunin pagi-paginya.. -,-

Memulai Pendakian
Mendengarkan arahan dari kaka-kaka "Cepeh"
Tepat pukul 03.00 WIB, kami dibangunkan oleh beberapa kawan yang memang sudah bangun terlebih dahulu dan langsung bersiap-siap. Mulai dari mengepak kembali barang-barang, memakai berbagai macam safety gear untuk pendakian, menitipkan barang yang sekiranya tidak dipakai, dan tak sedikit pula yang memilih untuk "menyetor" dulu agar tidak bergejolak disepanjang perjalanan. Ehehehhe. Maka setelah semuanya siap, sekitar Pukul 04.00 WIB kami berkumpul mendengarkan instruksi kaka-kaka "Cepeh", berdoa bersama dan memulai pendakian di pagi hari itu.

Seperti biasa, bagi yang bisa berjalan cepat dipersilahkan untuk jalan di depan, bersama dengan Bang Cahyadi selaku Cepeh, yang jalannya sedang-sedang saja di tengah, dan yang tidak bisa jalan cepat serta sekaligus jadi Sweeper biasanya berada di belakang. Yakni Saya dan Edi M Yamin.

Melewati jalan berbatu
Perjalanan dibuka dengan melintasi jalur bebatuan kecil menuju besar di tengah hutan yang terus menanjak (saya rasa sih memang minim "Bonus" alias jalan mendatar di sepanjang jalur Gunung Parang ini). Kemudian jalanan pun berubah menjadi sedikit berliku-liku.

Selama 15 menit di awal perjalanan, beberapa kali kami pun harus mengantri untuk naik ke atas. Karena memang jalan semakin terjal dan tetap mendaki undakan-undakan batu besar. Namun uniknya disini, disediakan tali rotan untuk menggapai ke atas. Tenang saja, sangat kuat kok untuk mengangkat beban badan kita ke atas. ^^

Ketika sudah tiba sekiranya di tengah perjalanan, jalur pun akhirnya ada juga yang sedikit landai, namun dengan jurang berada di tepiannya, jadi harap untuk sangat berhati-hati ya. Pastikan juga kalian mengenakan alas kaki yang nyaman dan safety agar kaki kalian tidak cedera nantinya.


Melintasi jalan berbatu yang terus menanjak

Salah satu Spot dengan banyak batu besar disekelilingnya (ini batu yang siangnya saya pakai untuk tidur sejenak.. :P )
Jika kawan-kawan sudah bertemu dengan Pos 3 yang berjudul "Tanjakan Taraje", artinya kawan-kawan sudah sedikit lagi mendekati puncak. Entah darimana dasar penamaan Pos 3 ini, tapi menurut saya namanya agak lucu dan nyeleneh. Karena seperti gabungan dari kata "Ntar Saja".. hahahhaa (malah dibahas). Tapi dalam bahasa Sunda, "Taraje" itu rupanya berarti "Tangga".

Nama Pos ini agak "nyeleneh" menurut saya..hahaha

Tiba di Puncak 1 Gunung Parang 
Kawan-kawan yang baru tiba di Puncak 1
Jika saya hitung untuk mencapai Puncak 1 dan Camping Ground Gunung Parang bisa ditempuh dalam waktu 2 hingga 2,5 jam. Bahkan bisa 3 jam bagi yang sangat santai. Pagi itu saya bersama Edi M Yamin dan Athar pun tiba di Puncak sekitar pukul 06.30 WIB, sekaligus menjadi penutup dari team kami yang tiba di Puncak. Pemandangan dari sini pun tidak kalah menarik, namun rasanya kurang jika belum menaiki Puncak keduanya yang jelas terlihat dari Puncak 1. Esimasi saya, dibutuhkan waktu sekitar 15 - 30 menit untuk melewati perjalanan menurun kemudian kembali naik untuk ala-ala Rock Climbing menuju Puncaknya . Sekali lagi, pastikan alas kaki kalian nyaman, dan tetap ekstra berhati-hati dikarenakan terdapat jurang yang cukup dalam di sebelah kanan ketika kalian melintasi jalanan penghubung menuju Puncak selanjutnya. Oh iya, jalanan penghubung ini pun sebenarnya juga sudah longsor, dan beberapa kawan saya yang tiba duluan pun sudah memasang Webbing sebagai pegangan untuk melintasinya.

View dari Puncak 1 Gunung Parang
Jalur yang harus dilewati melewati Puncak selanjutnya

Setelah sempat menurun, kemudian menanjak kembali, tiba di Pos 4, Tanjakan Gosali

Track terakhir menuju Puncak 2
Saat menaiki berbagai bebatuan seperti foto di ataslah dibutuhkan sedikit kemampuan berbau Rock Climbing, dimana kalian harus ekstra berhati-hati dalam memilih batu yang akan dijadikan tempat bepegangan maupun berpijak. Karena tak jarang, batu yang kalian pegang atau pijak bisa terlepas dari tempatnya dan bisa mengenai kawan kalian yang berada di bawah. Alhamdulillah, sekitar pukul 07.00 kurang sedikit, saya tiba di Puncak 2 Gunung Parang. Yeaaaay !!

Inilah beberapa pemandangan yang berhasil di"tangkap"

View Waduk Jatiluhur yang sedikit tertutup kabut

View Gunung Bongkok
View Gunung Lembu

Beberapa sesi Foto yang terjadi di atas sana
Puncak Parang, 983 mdpl
Biar ga dikata Hoax, nangkring dulu ah disini.. :P (Photo by Debi Harisona)
Backpacker Jakarta di Puncak Parang (Doc by Dilla)
Perjalanan Turun dari Puncak (Doc by :  Imelda Simbig)

Menyeberang kembali ke Puncak 1 (Doc by : Imelda Simbig)
Foto-foto kami di Puncak ini sekaligus menutup petualangan kami di Gunung Parang dan sekitarnya. Setelahnya, kami pun turun kembali menuju Basecamp dan dilanjut dengan beristirahat sekaligus bersih-bersih sejenak di rumah singgah Kaka Retno.

Di depan rumah singgah Kaka Retno, sudah kembali segar muka-mukanya (Doc by : Cahyadi Arif)

Terima kasih kepada Kakak-kakah Cepeh Bang Cahyadi dan Indanna yang sudah memungkinkan trip ini bisa terjadi, Edi M Yamin , dan kaka Yuti yang udah ngajak gw (meskipun akhirnya dia ga jadi ikut.. -,-) serta Kaka Retno yang rela rumah singgahnya "diobrak abrik".. hahaha. Dan tidak lupa kalian semua yang ikut bertualang seru selama di Gunung Parang dan sekitarnya ! :D

Rincian Pengeluaran (saya) :
-Sharecost : Rp 80.000,-
Included :
*Tiket Kereta Jakarta Kota - Purwakarta PP
*Sewa 2 Pick up dari Stasiun Menuju Basecamp dan ke Rumah Singgah
*Simaksi
*Sewa Saung sebelum mendaki

-Makan malam di dekat Stasiun : Rp 26.000,-
-Sate Maranggi : Rp 15.000,-
-Angkot dari Rumah Singgah menuju Stasiun : Rp 4.000,-
-Makan Nasi Goreng di Kota Tua : Rp 12.000,-
-Es teh Manis (2) : Rp 6.000,-
----------------------------------------------------------------------------------+
Total : Rp 143.000,- *

*Biaya tersebut di atas diluar dari Biaya Transportasi PP dari rumah masing-masing menuju tempat mipo Stasiun Kota Beos

Sekian dulu info yang bisa diberikan, semoga bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.. Aamiin

Sampai Jumpa di Trip berikutnya ! (Doc by : Cahyadi Arif)

Cheers,

RPR - Sang Petualang
(Silahkan difollow Instagram saya jika berkenan : @rezkirusian)

2 komentar: