Senin, 30 November 2015

Probolinggo .. Situbondo .. Banyuwangi..

Sebelum naik kereta. (Doc by Mula M)
Pada kesempatan kali ini, saya bersama (lagi dan lagi) kawan-kawan dari Backpacker Jakarta (BPJ), berkesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat indah nan eksotis yang berada di ujung Jawa Timur. Tepatnya di Probolinggo , Situbondo dan Banyuwangi itu sendiri.

Sebenarnya BPJ sendiri sudah berkali-kali kemari, namun mungkin saya merupakan satu dari sekian banyak yang mungkin baru pertama kali kesana.
ehehehe

Cekidot!

13 November 2015

Awal Perjalanan
Seperti yang telah direncanakan 2 bulan sebelumnya,  sekitar pukul 11.30 WIB, kami direncanakan sudah berkumpul di Stasiun Pasar Senen untuk berangkat pukul 14.00 WIB. Namun apa dikata, karena kondisi jalan yang tidak terduga, saya pun terlambat sampai stasiun dan harus "kejar-kejaran" sebelum Sholat Jum'at dimulai. Tapi Alhamdulillah masih kebagian ^^

Setelah absen singkat dan semuanya telah berkumpul, sekitar pukul 13.45 kami mulai memasuki peron untuk segera naik KA Kertajaya yang akan mengantarkan kami semua ke Stasiun Pasar Turi, Surabaya.

Rame-ramena di gerbong restorasi (Doc by Selly S)
Sekitar lebih kurang 12 jam lamanya kami habiskan dengan ngobrol, makan, ngemil, dan sebagian sudah tertidur pulas. Untuk mengurangi kebosanan, beberapa dari kami pun memilih untuk bergerak ke gerbong restorasi dan "ketawa-ketiwi" sembari ngopi-ngopi disana. Fyi, di KA Kertajaya ini untuk segelas Hot Chocolate dihargai sebesar Rp 10.000,-/cup.

14 November 2015

Tiba di Stasiun Pasar Turi
Sekitar pukul 01.30 WIB, kami tiba di stasiun Pasar Turi, Surabaya. Hmm, udaranya agak sedikit panas yaa saat itu. Setelah sebagian pergi menunaikan Sholat Isya dan bersih-bersih sejenak, barulah kami menaiki elf yang sudah tersedia. Dimana grup BPJ part 3 akan menuju Air terjun Madakaripura dan grup 4 akan menuju Pulau Menjangan.

A. Air Terjun Madakaripura
Gerbang masuk Air Terjun Madakaripura
Sekitar pukul 05.50 WIB, kami tiba di pintu masuk Air terjun Madakaripura, yang mana artinya setelah menempuh sekitar 3,5 jam perjalanan dari Stasiun Pasar Turi, Surabaya. Fyi, untuk memasuki kawasan Air terjun ini dikenakan biaya Rp 5.000,-/orang dan Rp 80.000,-/team jika ingin menggunakan jasa Guide. Jalan menuju Air terjun Madakaripura sudah cukup mudah, karena kita hanya akan tinggal melewati jalan aspal bercor yang terletak di sepanjang sungai. Diperlukan waktu sekitar 45 - 1 jam untuk mencapai Air terjun. Namun, tetap pastikan memakai alas kaki yang nyaman, karena di beberapa bagian nantinya kalian akan melewati track berbatu yang cukup licin (di sekitar Air terjun).

Jalanan bercor menuju Air terjun Madakaripura
Jalanan dibawah tampias air
Setelah melalui "Check Point" berupa jembatan yang mana artinya sudah sangat dekat dengan pintu masuk menuju Air terjun. Akan terdapat beberapa pedagang yang menawarkan jas hujan plastik seharga Rp 10.000,-. Silahkan beli jika kalian belum punya, dan langsung dipakai jika sudah punya. Kenapa? karena untuk menuju Air terjun, kalian akan basah-basahan melewati tampias air yang jatuh dari atas. Untuk yang tidak ingin repot membawa barang bawaan, bisa dititip di loker.

Ketika melewati jalanan seperti gambar di samping, harap sangat berhati-hati. Carilah jalanan yang sekiranya dangkal agar kalian tidak jatuh atau tercebur kedalamnya. Hati-hati juga dalam memilih pijakan batu, karena bisa saja batu yang kalian injak bergeser alias tidak kokoh. Nah, setelah melewati jalur ini, kalian harus sedikit memanjat ke atas untuk menuju cekungan dimana Air Terjun Madakaripura berada.

Air Terjun Madakaripura
Sayang seribu sayang, nampaknya karena efek dari hujan malam sebelumnya mengakibatkan air di Air terjun ini menjadi berwarna cokelat. Kira-kira seperti di atas inilah penampakannya.

Jika merasa lapar setelah puas mengeksplore Air terjun, di depan pintu masuk dekat dengan tempat parkir terdapat aneka warung yang menjual aneka makanan dengan harga yang bisa dibilang cukup terjangkau. Kebetulan saya makan nasi goreng pagi itu, seharga Rp 12.000,-/porsi. Jika ingin berbilas, terdapat berbagai macam bilik kamar mandi dengan air yang sedingin es di seberang dan sekitar warung. Ehhehehe

Menuju Situbondo, Isirahat Sejenak
Sekitar pukul 09.40 WIB, Perjalanan pun berlanjut menuju daerah berikutnya, yakni Situbondo. Perjalanan dibuka dengan melewati jalan-jalan di pinggir perkebunan dan beberapa jurang di sisi kami. Sekitar pukul 12.15 WIB ketika jam makan siang tiba, dan perut sudah mulai "berdemo", kami istirahat sebentar, makan siang sekaligus "memanjangkan kaki" di RM Setia.

RM Setia, Situbondo

B. Taman Nasional Baluran
Setelah "urusan perut" selesai, sekitar pukul 13.30 WIB, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju destinasi berikutnya, yakni Taman Nasional Baluran yang terkenal sebagai "Afrika"nya Indonesia. Kenapa? karena yaa memang ketika sudah berada di dalamnya kalian tidak akan merasa seperti di Indonesia.. ehehhee..

Jalan menuju Taman Nasional Baluran

Sekitar pukul 15.15 WIB, kami sudah mulai memasuki wilayah menuju Taman Nasional Baluran, dimana ditandai dengan banyaknya pohon-pohon kering di pinggir jalan, bahkan bisa kalian juga barisan monyet yang berjajar di kanan kiri jalan layaknya joki yang sedang menunggu mobil. :P

Berfoto dengan fosil Banteng
Sekitar pukul 15.40 WIB, kami tiba di Pintu masuk Taman Nasional Baluran dan membayar tiket sebesar Rp 15.000,-/orang. Fyi, dari pintu gerbang menuju Savana Bekol harus ditempuh sekitar 10 Km lagi, sehingga kami pun kembali masuk ke dalam Elf untuk menuju Savana Bekol.

Savana Bekol sendiri cukup gersang, ditandai dengan lapisan tanah yang terpecah-pecah dan bolong kekurangan air. Namun pemandangan yang ditawarkan disini sangatlah sayang untuk dilewatkan, sehingga tidak aneh ketika pintu Elf dibuka kawan-kawan langsung "berebutan" mencari spot terbaik untuk mengabadikan pemandangan yang ada. Cekidot !

Suasana Savana Bekol

Landscape Savana Bekol


Foto rame-rame (Doc by Aditya R - Go Pro)

Backpacker Jakarta di Savana Bekol, Taman Nasional Baluran

C. Pantai Bama
Menuju Pantai Bama, dicapai dalam waktu sekitar 10 hingga 15 menit dari Savana Bekol. Pantai Bama ini pun sebenarnya bukan merupakan salah satu destinasi tujuan kami. Tapi berhubung masih dalam 1 kawasan, tidak ada salahnya mampir. Sayangnya, tidak banyak yang bisa dilakukan di pantai ini dikarenakan juga hari yang sudah sangat sore dan matahari sebentar lagi akan terbenam.

Pantai Bama

Makan Malam ala Prasmanan di Grafika Restaurant
Restoran Grafika di pinggir pantai Banyuwangi
Sebelum meneruskan perjalanan menuju destinasi terkahir yakni Kawah Ijen, kami pun sepakat untuk makan malam ala prasmanan di restoran Grafika yang berada tepat di bibir Pantai Banyuwangi. Disarankan bagi kalian yang ingin berganti pakaian atau buang air besar, silahkan gunakan waktu seefektif mungkin di restoran ini. Kenapa?  karena di Pos Paltuding (pos terakhir sebelum nanjak Ijen) bisa dibilang kekurangan fasilitas Toilet. Untuk sekedar buang air kecil saja bisa mengantri sekitar 15-20 menit.

15 November 2015

D. Kawah Ijen
Tiba di Basecamp Paltuding
Setelah selesai makan dan beres semuanya, sekitar pukul 00.40 WITA (ya, entah kenapa waktu menunjukkan bahwa di titik tersebut kami berada di WITA). Kami bertolak menuju destinasi terakhir kami yakni Kawah Gunung Ijen, atau yang biasa disingkat dengan Kawah Ijen. Untuk menuju kesana, kami harus melewati jalanan menanjak berliku-liku, disertai dengan beberapa tanjakan yang cukup curam, sehingga elf yang kami tumpangi pun harus agak "mengantri" ketika menaikinya.Barulah sekitar pukul 01.03 WITA, kami tiba di Pos Paltuding. Cuaca di basecamp cukup dingin, jadi pastikan kalian memakai jaket yang tebal, sarung tangan, kaos kaki, serta pelindung leher agar diri kalian tetap hangat ya! 

Tepat pukul 03.30 WITA, setelah tiket sudah dibeli dan persiapan selesai, rombongan kami pun bergerak menuju jalur pendakian Kawah Ijen . Oiya, fyi saat ini untuk biaya masuk menuju kawah Ijen dikenakan Rp 7.500,-/orang dan guide Rp 150.000,-/team.

Alhamdulillah, cuaca saat itu sedang bersahabat, sehingga kami tidak terlalu kesulitan melewati jalur pendakian yang pelan-pelan semakin menanjak dan pastinya berdebu ini. Namun tetap harus berhati-hati ketika kalian sudah menemukan jalan berliku-liku dengan jurang menganga disebelahnya ya.

Untuk menuju Puncak Ijen, bisa dicapai dalam waktu 2 jam perjalanan santai. Dan jika ingin turun ke kawah, (manatahu masih keburu untuk melihat fenomena Blue Fire yang hanya ada 2 di dunia), pastikan kalian sudah memakai masker/Buff sebelum turun agar tidak keracunan Gas Belereng yang baunya sangat menyengat. Sembari dalam perjalanan turun, harap jangan terburu-buru dan jangan lupa berikan jalan terlebih dahulu jika nanti ada penambang yang lewat. Karena bisa repot jika sampai tertiban bongkahan belerang yang mereka bawa, mengingat beratnya sangat lumayan. Eheheh..

Kira-kira beginilah pemandangan di Kawah Ijen dan sekitarnya.. Cekidot!!

Jangan lupa beri jalan dulu jika berpapasan dengan penambang (Doc by Aditya R)

Sebagian kawan Backpacker Jakarta yang berfoto bersama (Doc by Selly Sukesi)
View Kawah Ijen dari dekat
Tepat di depan bibir Kawah, pastikan memakai masker yak! (Doc by Liza Minelli)

Kawah Gunung Ijen dengan warna danau kawahnya yang hijau tozca

Bagian atas sebelum mencapai Kawah
Kegiatan kami di Kawah Ijen dan sekitarnya ini bisa dibilang merupakan akhir dari perjalanan kami dalam menjelajah Probolinggo, Situbondo dan Banyuwangi tentunya. Berhubung di toilet Basecamp Paltuding sangat panjang antriannya, kami yang sudah turun pun segera bergerak menuju RM Setia di Situbondo untuk sekali lagi makan siang sekaligus numpang mandi dan bersih-bersih disana.

Perjalalan terakhir pun kami lanjutkan menuju Surabaya selama lebih kurang 4 jam untuk menaiki KA Kertajaya yang akan mengantar kami pulang ke Jakarta.

*Untuk Jasa sewa Elf (kapasitas 18 orang/mobil) dari Surabaya menuju tempat-tempat wisata tersebut dan kembali lagi ke Surabaya bisa menghubungi No. 0822 3340 0178 ( Bapak Sugeng ) dengan tarif sewa Rp 3.400.000,-/2hari/elf , mungkin bisa saja dinego kembali. Untuk Tips Sopir bisa dikasi sekitar Rp 150.000,-/sopir. Untuk sewa parkir tinggal menyesuaikan di tiap-tiap tempat yang kalian datangi.

Rincian Pengeluaran :
-Sharecost kelompok (included Tiket KA Kertajaya PP @Rp 90.000,-, Tiket Masuk Air terjun Madakaripura + Guide, Tiket Masuk Taman Nasional Baluran, Tiket Masuk Kawah Ijen, Sewa Elf, Tips Sopir, donasi sekret, dll ) : Rp 490.000,-
-Kopi : Rp 4.000,-
-Aqua : Rp 5.000,-
-Gorengan : Rp 1.000,-
-Makan siang di RM Setia, Situbondo  : Rp 28.000,-
-SC makan malam prasmanan di RM Grafica : Rp 20.000,-
-Sarapan Nasi Goreng & Teh manis hangat di Ijen : Rp 12.000,-
-Makan siang di warung seberang RM Setia : Rp 14.000,-
-Teh : Rp 5.000,-
----------------------------------------------------------------------------------+
Total : Rp 579.000,-*

*Biaya tersebut diatas tidak termasuk dengan Ongkos PP dari rumah masing-masing menuju Stasiun Pasar Senen, dan biaya-biaya lainnya yang tidak tercantum di list. 

Demikian informasi yang bisa saya berikan, semoga bisa bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Sampai jumpa di Trip selanjutnya! (Doc by Aditya R)


Cheers,
RPR - Sang Petualang
(Silahkan difollow IG saya jika berkenan : @rezkirusian)
 

1 komentar:

  1. wow memang wisata di probolinggo menarik kak. kalau ingin tahu cara membuat website yukk disini saja. terimakasih

    BalasHapus